Rabu, 05 September 2012

Kankerku,Penyemangat Hidupku


"Ketika Tuhan sedang menyapamu,mendekatlah dan gapai pelukan Tuhan,Itulah yang membawamu dalam Damai" -Hetty Kusumawardhani

Hetty Kusumawardhani, anak bawang yang beranjak dewasa.
Ketika saya menginjak usia 17 tahun sebagian anak muda diumur ini relatif sedang mengalami masa-masa bahagia dan  tahap SMA banget.hehehe
Dimana aktif berkegiatan dalam hal-hal kompetisi,organisasi dan berbagai kegiatan positif lainnya.
Saya mungkin satu diantara mereka, banyak absen dan mendapat dispensasi tugas dari sekolah.
Menyenangkan,banyak pengalaman,banyak teman,banyak ilmu tentu yang utama.

Diawali saya mengikuti kelas Olimpiade, yaitu semacam bimbingan tambahan bagi para siswa yang ingin berhasil dalam bidang olimpiade sains. Saya mengambil kelas Biologi, saya ikuti tahapan dari waktu ke waktu di kelas Olimpiade kemudian suatu saat ketika saya sedang duduk di ruang laboratorium sekolah, saya dipanggil guru saya, Pak Dion panggilannya. Pak Dion adalah salah satu guru Kewarganegaraan yang ada di sekolah saya dan mengajar dikelas saya. Sayapun berbincang dan intinya adalah akan diadakan Lomba Cerdas Cermat UUD 1945. Saya diberikan tugas untuk mewakili sekolah, dalam hati saya "Aku anak IA,dan aku nggak sepandai anak IS dalam hafalan". Begitu banyak yang ada dipikiran saya waktu itu,karena tentu saja ini berlawanan dengan jurusan saya waktu itu. Sayapun merasa bahwa anak IS disekolah saya mampu untuk mengikuti dan mewakili ini,bahkan jauh lebih hebat. Sayapun kembali memikirkan dan diskusi ini pada orangtua dalam tiga hari tersebut. Lalu, sayapun memutuskan untuk mengikuti seleksi di sekolah dahulu sesuai syarat yang diberikan Pak Dion.

Hasilnya, saya masuk di seleksi sekolah. Singkat cerita,pembekalan materipun dimulai untuk menghadapi seleksi tahap kabupaten. Saya diberikan waktu satu minggu saja dengan team untuk bisa mempersiapkan dengan baik. Lomba dimulai dan sayapun berlaga.
Saya dan team berjuang bisa mendapat trophy baik dan berharap mendapat piagam karena ini sangat berguna ke depan.
Lomba berakhir dan kami menjadi JUARA 1 dan berhak mendapatkan tiket untuk maju ke tingkat Bakorwil, di Bakorwil kamipun JUARA1. Team Cerdas Cermat Kota terdiri 3 anak, dan Bakorwil 10 anak. Mengingat Bakorwil diperbanyak karena menghadapi seleksi untuk ajang LCC Provinsi. Saya dan dua orang teman saya dari IA sedangkan yang lain dari IS beserta adik-adik kelas yang belum masuk penjurusan.

Sorak-sorai pendukung masih terus saya ingat, saya benar-benar senang kala itu. Saya bersyukur banyak mendapat ilmu dan saya mulai mengetahui saya berpotensi di bidang sosial. Saya meninggalkan kelas Biologi karena kepadatan kompetisi yang ada di LCC UUD 1945. Saya tidak tahu mungkin kalau saya di Biologi saya tidak menemukan potensi selain Sains,tetapi mungkin bisa juga lebih baik di Biologi, Dunia penuh kemungkinan,tetapi saya sudah memutuskan untuk meninggalkan kelas Biologi dan saya menekuni apa yang saya jalani.

Namun, apa yang terjadi setelah saya pulang dari LCC UUD 1945 tingkat provinsi ?
Saya di dera sakit, awal dari sakit saya adalah ketika SMP diawali saya sering pingsan ketika olahraga. Saya selalu merasa ada gempa. Ketika diperiksa saya mengidap vertigo.

Dan puncaknya ketika SMA saya divonis terkena kanker, orangtua saya sedih. Praktis setelah saya berkegiatan banyak dalam kompetisi saya,saya harus membayar dengan pahit. Saya mengalami masa-masa menyedihkan menurut saya dan itu sangat berat. Saya yang aktif harus cukup puas dengan aktivitas di temoat tidur dan bersahabat dengan infus dan obat. Menjalani terapi dan banyak pengobatan yang saya jalani.
Suatu ketika saya di bawa di RS Kanker Dharmais, Jakarta. Saya mendpat perawatan intensif dan sayapun berdoa dengan khusyuk karena sudah cukup lelah saya sakit kurang lebih satu tahun . Saya minta disembuhkan dan saya suatu ketika berjanji pada Tuhan agar saya diberi kesempatan untuk berbagi. "Tuhan, saya ingin diberikan kesembuhan dan saya ingin diberi kesempatan untuk bisa berbagi dengan sesama menjadi hamba-Mu yang lebih bertakwa"

Saya sembuh ketika saya terus berdoa, suatu waktu dokter bilang saya sembuh dan penyakit saya sudah hilang. Saya bersyukur sekali,seperti hidup kembali rasanya.
Tapi yang saya dapatkan bahwa Tuhan sedang menyapa dan memeluk saya agar menjadi hamba yang lebih baik.

Lupakan sekolah formal,karena saya melanjutkan sekolah di Homeschooling Kak Seto.
Dan ketika saya di perguruan tinggi yaitu Monash College University,sayapun kembali aktif diberbagai komunitas.
Termasuk komunitas sosial,pendidikan,kepemimpinan dan lain-lain. Komunitas positif itu pastinya.
Dan muncullah ide saya menggerakkan dan bergerak dengan mendirikan sebuah Komunitas bernama Hugo Hatta Club, club yang belum besar tapi menurut saya suatu saat akan memberikan manfaat bagi masyarakat karena kami mendirikan dengan mengabdi sepenuh hati.
Sadar atau tidak,bahwa yang menjadi semangat saya saat ini karena saya merasakan betapa berharganya hidup di dunia hanya satu kali.
Maka tidak ada lain,kita harus tetap berbagi dan mengingat akan peringatan Tuhan ketika sedang memeluk kita dalam Damai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar