Rabu, 12 September 2012

Potret Pendidikan

Berawal dari kegelisahan saya mengenai pendidikan bagi kaum yang terpinggirkan, saya sebagai anak bawang yang belum memiliki harta melimpah dan gunung emas memiliki sedikit banyak keprihatinan mengenai pendidikan.

Kala itu saya yang bekerjasama dalam usaha kecil dibidang kuliner bersama sahabat terbaik saya, Muhammad Ibrahim Isa mendirikan Raja Makan. Ya, ini nama usaha catering kami. Kami sampai sekarangpun menjalankan usaha ini meski memang hanya untuk tambahan kami kalau jalan atau nonton. hehehe Tujuan mendirikan catering Raja Makan itu tidak untuk penghasilan kami. Justru pada prakteknya untuk memberikan kesejahteraan bagi asisten saya, Bu Titi.

Kami tidak mengambil banyak keuntungan dan profit terkadang kami gunakan sekadar untuk nonton di Blitz.hehhehe
Suatu saat saya sedang bereksperimen di dapur dalam mengolah "Selat Solo" . Saya memang hobby memasak. Kegemaran memasak memang sudah sejak SMP diawali dengan membantu mama dan eyang uti saya membuat cake beraneka macam dan berbagai camilan. Lalu sayapun sempat mengikuti kursus membuat kue. Ceritanya nih, begitu mahasiswi pengen buka catering. Dan Mas Isapun mensupport ide saya,meski saya benar masih hijau di dunia catering.
Lanjut ke eksperimen Selat Solo ya, ketika lagi asik. Tiba-tiba Bu Titi (asisten saya) cerita mengenai kondisi ekonomi masyarakat disekitar Apartment yang saya tinggali kala itu.
Banyak diantaranya berprofesi sebagai buruh serabutan dan tukang cuci, anak-anaknyapun jadi kesulitan dalam pendidikannya. Saya tanya terus detailnya kehidupan mereka. Saya bagaikan tim investigasi saat itu. Meski saya nggak punya modal buat "mensejahterakan" saya tetap merangkum cerita tersebut.

Setelah masak selesai,naluri ke-kepoan saya makin naik. Sayapun ingin melihat rumah-rumah petak mereka seperti yang diceritakan Bu Titi. Okay, sayapun jalan kaki menuju daerah belakang apartment yang saya tempati. Dan tibalah dilokasi, bukan bermaksud melebih-lebihkan. Saya nangis, dan saya orang yang paling cengeng ketika melihat keadaan menyedihkan buat saya.
Betapa tidak, rumahnya sempit dan kumuh. Serta ada salah satu anak mereka yang kebetulan sedang makan siang. Ya, tepat jam 13.00wib kala itu. Betapa tidak sedih dan menangis melihatnya, yang saya lihat mereka hanya makan nasi dan kecap serta kerupuk. "Ya Allah" gumam saya. Andai saya tahu kondisi separah ini,mungkin saya bawa itu Selat Solo bikinan saya. Saya ajak makan siang bersama.

Bagi seorang Hetty Kusumawardhani itu cukup dan lebih membuat saya banyak banyak bersyukur. Masih banyak mereka di luar sana yang "mengganjal" perut dengan makanan seadanya tanpa lauk jangankan 5 sempurna 4 sehat saja tidak mencukupi bagi gizinya.
Otak saya mulai diracuni dengan setumpuk ide setelah saya kembali pulang ke apartment dan telah mengunjungi rumah-rumah mereka.
Saya langsung bbm ke Mas Isa kalau saya punya ide untuk mendirikan Komunitas, dan saya kirim blackberry messengger ke seluruh sahabat model saya waktu di Rapi Film beberapa saya ajak  sahabat di komunitas yang pernah saya ikuti.




Pada tanggal 30 Juni 2012 berdirilah Komunitas Hugo Hatta Club, Komunitas Berwawasan Sosial Pendidikan dan Kewirausahaan. Saya share detail mengenai Hugo :


VISI

Menjadi club generasi muda menuju yayasan yang berwawasan sosial,pendidikan dan kewirausahaan serta berdayaguna bagi kemanusiaan.

MISI
 1.      Menyelenggarakan pendidikan non formal dan informal.
 2.Ikut serta bekerjasama dengan seluruh pihak dalam    mengembangkan kewirausahaan dengan menjunjung nilai koperasi Indonesia.
 3. Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat melalui berbagai kegiatan sosial dan ekonomi.
 4.      Melestarikan budaya dan citra diri bangsa.

 
 MOTTO
  Berkarya, Berintegritas, Mengabdi sepenuh hati, & Mendunia



  Program Hugo Hatta Club
a.    
s S   SEKOLAH BAHASA MIA (Matematika & Ilmu Alam)
  Bahasa yang diajarkan ( Inggris, Perancis, Jepang & bahasa tradisional)
b.       Kelas KREATIF
-         Di wujudkannya RUMAH LAUT
·        Untuk masing-masing Delegasi KOTA bisa mendukung proker RUMAH LAUT
·        Membuka oprec volunteers bagi Hugo Kota dan Hugo KOTA.
·        Akan ada rapat Trimester pengurus guna evaluasi di Hugo Pusat dan pasti akan di share ke seluruh delegasi kota karena ini transparan.
·        RUMAH LAUT akan sebagai persembahan festival tahunan Hugo Hatta Club.
c.      KELAS ISLAMI
·        Kreasi Hijab bisa dibuat kompetisi (diikuti oleh adik-adik asuh Hugo)
·        Pengajian
PROGRAM BERBAGI
·        Kado Lebaran
·        Berbagi Kasih Natal
·        Berbagi ketika ada Bencana (diperhitungkan prioritasnya)
PROGRAM KESEHATAN
·        Peduli Gizi (berbagi susu atau makanan sehat 4 sehat 5 sempurna)
·        Peduli Alam (pengarahan peduli terhadap alam)

Festival dan Kongres : akan dibahas lagi untuk waktu dan tempat.

Dan Alhamdulillah sekarang Hugo Hatta Club sudah memiliki cabang atau kami sebut delegasi di dua kota besar di Surabaya dan Bandung.

Saya sangat bersyukur dan bangga kepada seluruh sahabat-sahabat saya di Hugo yang banyak membantu dan mau peduli terhadap mereka fakir miskin dan yatim piatu yang kesulitan dalam pendidikannya. Dan Saya beserta pengurus Hugo Pusat di Jakarta telah membuka Kelas Bahasa MIA,weekdays dan gratis.
Siapa pengajarnya ? Ya, sahabat-sahabat saya yang berhati mulia yang rela meluangkan waktunya untuk mengajar tanpa tahu kapan mereka digaji,ketulusan mereka adalah kepedulian bagi adik-adik asuh di Hugo Hatta Club.
Kami sedang berupaya dalam mensukseskan Beasiswa Hugo, mengajak teman, sahabat, dosen,saudara,bahkan orangtua seluruh pengurus untuk bergabung menjadi donatur dalam mensupport pendidikan adik-adik asuh kami yang yatim piatu dan fakir miskin.
Dengan membuka minimal Rp. 20.000,- untuk mendonasikan dan peduli dengan pendidikan mereka,bahkan ada diantara kami yang berdonasi lebih. Kami sangat bersyukur dan berterimakasih. Allah akan membalas kebaikan hati para donatur dan seluruh Kusuma Bangsa yang bergabung di Hugo Hatta Club.

Salam Hugo.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar