Alangkah indahnya hidup ini jika masing-masing kita menyadari akan keberadaan kita di dunia ini. Alangkah cerianya hidup ini
jika masing-masing dari kita mau berbagi dengan sesama. Kawan, lihatlah
kemesraan keluarga semut di sana, yang mau menyisikan sebagian sisa
makanannya untuk saudara-saudara mereka. Alangkah indahnya mereka yang
mau bergotong royong dengan yang lain hanya untuk mengangkat sebutir
nasi. Alam di sekitar kita telah begitu banyak mengajarkan pada kita
bagaimana caranya untuk berbagi dengan yang lain.
Kawan, bagilah kebahagiaan kita kepada sesama walapun itu hanya
sedikit. Janganlah kita liat nilai dari apa yang kita berikan, tapi
lihatlah ketulusan dan keikhlasan kita dalam
memberi. Seribu rupiah bagi kita mungkin tidak memiliki arti apa-apa,
namun bagi mereka yang tidak seberuntung kita, seribu rupiah merupakan
anugrah yang tiada tara, karena dengannya mereka dapat menyambung hidup
di dunia ini.
Sebuah foto di awal tahun 2012, saya diundang sebagai host di sebuah acara komunitas. Sebelum acara dimulai saya berkeliling lokasi acara. Saya melihat banyak anak sedang bermain dan belajar seni. Ya, mereka adalah mantan anak-anak jalanan. Dan sekarang mereka telah bahagia bisa menikmati pendidikan. Waktu itu saya belum mendirikan komunitas bernama Hugo Hatta Club. Namun, saya di sini tengah belajar dari kehidupan yang sangatlah keras menurut saya.
Sebagian anak yang saya tanyai, mereka cukup senang bisa bersekolah. Well, begitu sederhana arti kebahagiaan untuk mereka. Mereka bisa sekolah adalah satu hal yang membuat mereka senang. Saya menangis kala itu, Tuhan rasanya seperti 'menampar' saya yang terkadang banyak menuntut. Cenderung kurang bersyukur,tapi saya benar-benar berjanji pada diri saya pada saat itu juga untuk mengubah kebiasaan saya yang kurang mensyukuri keadaan. Lebih menerima apa yang telah diberikan Tuhan yang jauh begitu nikmat dibanding mereka.
"Belajar untuk meraih IPK tinggi (mungkin) perkara gampang namun belajar di Universitas Kehidupan butuh mental yang kuat untuk terus naik semester dan menjadi Sarjana Hamba Allah yang Taqwa"
Hetty Kusuma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar